Sebuah desa kecil di Belanda yang bernama Giethoorn - terletak tepat
di tengah-tengah cagar alam De Wieden - kerap dijuluki sebagai Venesia
dari Belanda.
Hal ini dikarenakan desa itu memiliki panorama berbeda yang bisa mengingatkan wisatawan pada kota romantis di Italia, Venesia. Berlokasi 7,5 km dari kanal, Giethoorn memiliki sekitar 50 jembatan kayu, jalur perahu, rumah-rumah kuno, dan masih banyak lagi.
Ketidaksamaan antara Giethoorn dan Venesia tentu terletak pada sejarahnya. Sebagaimana dilansir Odditycentral, desa kecil ini pertama kali dihuni pada tahun 1230 oleh sekelompok pengungsi dari daerah Mediterania. Kabarnya, ketika mereka pertama kali tiba di daerah tersebut, mereka menemukan banyak tanduk kambing yang tercecer akibat bencana banjir besar pada tahun 1170.
Kemudian penduduk setempat yang menghuni daerah tersebut menamai desa itu Geytenhorn (tanduk kambing). Tetapi seiring berjalannya waktu, perubahan dialek selama bertahun-tahun secara bertahap mengubah namanya menjadi Giethoorn.
Hal ini dikarenakan desa itu memiliki panorama berbeda yang bisa mengingatkan wisatawan pada kota romantis di Italia, Venesia. Berlokasi 7,5 km dari kanal, Giethoorn memiliki sekitar 50 jembatan kayu, jalur perahu, rumah-rumah kuno, dan masih banyak lagi.
Ketidaksamaan antara Giethoorn dan Venesia tentu terletak pada sejarahnya. Sebagaimana dilansir Odditycentral, desa kecil ini pertama kali dihuni pada tahun 1230 oleh sekelompok pengungsi dari daerah Mediterania. Kabarnya, ketika mereka pertama kali tiba di daerah tersebut, mereka menemukan banyak tanduk kambing yang tercecer akibat bencana banjir besar pada tahun 1170.
Kemudian penduduk setempat yang menghuni daerah tersebut menamai desa itu Geytenhorn (tanduk kambing). Tetapi seiring berjalannya waktu, perubahan dialek selama bertahun-tahun secara bertahap mengubah namanya menjadi Giethoorn.
Photo: knottenbeld
Daerah ini merupakan lahan gambut yang akhirnya dibangun sebagai
sebuah pemukiman. Oleh karenanya, untuk menuju satu daerah ke daerah
lain, penduduk sekitar akan berlayar melalui kanal. Sarana transportasi
yang dulunya menjadi kebutuhan dasar ini sekarang rupanya telah menjadi
daya tarik wisata yang cukup menjanjikan.
Photo: knottenbeld
Tahun 1958 menjadi awal dari ketenaran Geithoorn sebagai tujuan
wisata. Kala itu, seorang pembuat film terkenal asal Belanda, Bert
Haanstra, membuat filmnya di lokasi ini. Lalu para turis pun mulai
berdatangan dari berbagai negara dan menyebut desa kecil itu sebagai
Venesia dari Belanda.
0 komentar:
Post a Comment