Breaking News
Loading...
Sunday, 19 May 2013

Info Post
 Masjid Agung Djenne, situs bersejarah bangsa Mali
Didirikan pada tahun 800 Masehi, Djenne yang berada di pusat Mali, merupakan salah satu kota tertua di sub-Sahara Afrika. Terletak di sebuah pulau di delta Sungai Niger, selama bertahun-tahun Djenne menjadi pusat keilmuan Islam, dan alun-alun pasar didominasi oleh Masjid Agung yang indah.

Masjid Agung Djenne dibangun pada tahun 1907 dan bagi kebanyakan arsitek, bangunan ini dianggap sebagai pencapaian terbesar dari gaya arsitektur Sudano-Sahel dengan pengaruh Islam. Seperti dilansir amusingplanet, masjid ini juga menjadi bangunan bata lumpur terbesar di dunia. Di situs ini, wisatawan bisa menemukan sebuah masjid yang berusia jauh lebih tua yang dibangun sekitar abad ke-13, tetapi sayangnya, pada abad ke-19 masjid tersebut runtuh.
Ketika Seku Amadu menaklukkan Djenne selama Perang Tukulor, ia tak setuju kondisi masjid tertutup oleh bangunan lainnya. Lalu ketika pasukan Prancis dipimpin oleh Louis Archinard ditangkap Djenne pada bulan April tahun 1893, ia menghancurkan masjid Seku Amadu dan sebagai gantinya dibangun sebuah sekolah di tempat itu, sedangkan masjid asli direkonstruksi menjadi bentuk yang sekarang.
Dinding Masjid Agung pun dibuat dari bata lumpur yang dibakar matahari yang disebut Ferey dan dilapisi dengan plester lumpur yang membuat bangunan terlihat halus. Dinding masjid memiliki ketebalan 41 cm sampai 61 cm - ketebalan dinding bervariasi tergantung pada ketinggian tembok.

Situs bersejarah Djenne, termasuk Masjid Agung, ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1988. Meskipun ada banyak masjid yang lebih tua dari inkarnasinya saat ini, Masjid Agung tetap merupakan landmark paling terkenal dari kota ini dan bagi seluruh bangsa Mali.

0 komentar:

Post a Comment