
Masa kehamilan akan memicu terjadinya banyak perubahan pada tubuh seorang wanita, terutama pada rahimnya. Sebelum kehamilan, wanita jarang sekali menyadari kondisi rahimnya, tapi selama masa kehamilannya, wanita akan lebih peka terhadap perubahan dan perenggangan orang tubuh yang satu ini. Pergerakan janin yang seolah-olah sedang meluncur di dalam rahim ternyata bukan merupakan suatu hal yang patut dikhawatirkan, dan sebaliknya, itu merupakan pertanda bahwa janin mengalami perkembangan yang bagus. Namun, jika Anda merasakan nyeri luar biasa atau gejala lain yang mencurigakan, segera hubungi dokter Anda.
Nyeri otot panggul
Nyeri pada otot panggul merupakan hal normal pada trimester pertama
kehamilan. Nyeri ini dapat berubah sewaktu-waktu dan dapat beragam
intensitasnya mulai dari nyeri ringan seperti kesemutan hingga kram,
seperti yang dikatakan William Sears dalam bukunya “the Pregnancy Book”.
Otot ligamen yang menopang rahim untuk tetap pada posisinya akan
meregang seiring dengan membesarnya rahim, dan perenggangan yang paling
terasa adalah perenggangan pada trimester awal. Rasa nyeri ini dapat
menyebar sampai ke rahim atau bahkan akan menyebar keluar ke area
sekitar perut, pinggul, dan punggung bagian bawah.
Perubahan posisi janin
Pergerakan janin dapat dikatakan sangat cepat karena biasanya terjadi
pada minggu ke-16 dan 25 pada masa kehamilan. Pergerakan ini biasanya
sangat pelan dan akan terasa seperti janin seolah-olah sedang meluncur
di dalam rahim Anda. Seiring dengan bertumbuhnya janin, pergerakan
janina akan menjadi lebih terasa dan pada beberapa kasus, Anda akan
meraksakan seolah-olah janin sedang menendang-nendang. Jika pergerakan
ini tiba-tiba terhenti atau melambat secara drastis, segera
konsultasikan dengan dokter kandungan Anda. Walaupun pergerakan posisi
janin ini tidak berhubungan langsung dengan kesehatan si janin, namun
jika pergerakannya sangat sedikit, Anda patut waspada. Menurut Sears,
hal ini kadang menjadi pertanda bahwa kehamilan Anda bermasalah.
Kontraksi ringan yang tidak teratur
Menurut buku "Biology: Life On Earth with Physiology," kontraksi
ringan yang tidak teratur terjadi pada masa awal kehamilan atau biasanya
ditemukan pada minggu keenam, tapi kenyataannya beberapa calon ibu
bahkan tida merasakan hal ini. Kontraksi-kontraksi ini terjadi akibat
dari terjadinya kontraksi pada otot rahim. Beberapa dokter menyatakan
bahwa kontraksi ini terjadi ketika tubuh si calon ibu sedang
mempersiapkan diri untuk persalinan. Kontraksi-kontraksi tersebut dapat
menyebabkan kegelian, kesemutan, atau bahkan nyeri seiring dengan
berkontraksinya dan merenggangnya rahim. Beberapa wanita yang menyatakan
mereka mengalami nyeri pada saat terjadinya kontraksi tidak teratur
ini. Jika kontraksi tidak teratur ini terjadi sebanyak empat kali atau
bahkan lebih pada kurun waktu satu jam, dan usia kandungan Anda kurang
dari 37 minggu, segera konsultasikan dengan dokter kandungan Anda.
Penyebab lainnya
Kehamilan dapat menjadikan seorang wanita menjadi lebih peka terhadap
kondisi rahimnya. Udara di dalam perut dapat menyebabkan terjadinya
rasa nyeri ringan yang mungkin akan dirasakan si ibu seolah-olah janin
di dalam rahimnya sedang meluncur. Beberapa wanita akan mendapati
rahimnya berdenyut saat mengalami nyeri. Menurut Sears, kondisi ini
disebabkan oleh meningkatnya aliran darah sehingga nyeri pun akan
menjadi semakin sakit. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan otot
rahim menjadi lemah seperti olah raga berat, rasa lapar yang berlebihan,
serta stress. Ketika otot rahim menjadi lemah inilah, rasa nyeri akan
datang menghampiri
0 komentar:
Post a Comment