Breaking News
Loading...
Sunday, 12 May 2013

Info Post
Salah satu enaknya bila kita melakukan tur ke negara-negara Eropa, kita dapat berpindah-pindah dari satu negara ke negara lainnya dengan menggunakan transportasi kereta (tidak melulu harus menggunakan pesawat), selain hemat waktu dan lebih murah naik kereta juga sangat nyaman dari segi pelayanannya. Namun bila ingin berpindah-pindah negara di Eropa jangan lupa visa Schengen sudah ditangan. Penulis yang sedang berada di Paris ingin berpergian ke Belanda di kota Amsterdam, penulis mencoba transportasi kereta Thalys. Reservasi sudah dilakukan jauh hari sebelumnya melalui (www.thalys.com). Dimulai dari mendatangi stasiun kereta di Paris yang menyediakan kereta Thalys.
Setelah waktunya sudah mau berangkat, kita memasukkan barang-barang seperti tas koper (bila ada) yang akan diletakkan digerbang pintu masuk, disana terdapat rak untuk dapat menaruh tas-tas koper. Kemudian kita mencari tempat duduk yang sudah diberi nomor (tidak akan berebut bila menaiki kereta Thalys ini). Di kabin penumpang pun kita dapat menaruh barang-barang (tas, koper) yang diletakkan dibagian atas. Penulis duduk ditempat yang begitu sangat nyaman, tempat duduk lebih nyaman daripada tempat duduk di pesawat. Tempat duduk di kereta Thalys begitu empuk dan lembut. Lalu jendela kaca yang jenis terdapat gorden yang dapat kita buka/tutup. Dan ditengah-tengah antara tempat duduk terdapat meja.
Kereta pun berjalan berangkat menuju Amsterdam. Tak lama kemudian dari keberangkatan kereta, datang pelayan-pelayan mereka yang memberikan hidangan pembuka seperti minuman teh, kopi, juice dan makanan ringan seperti kue, roti, burger, kebab, buah, permen. Yang mereka hidangkan kita dapat memilihnya, dan kita dapat memintahnya lagi bila kita sudah habis menyantapnya. Penulis mencoba semuanya, dan rasanya pas di lidah orang Indonesia, penulis lebih menyukai roti kebab gulungan yang isinya smoke-beef (rasa rotinya empuk dan paduan daging disertai mayonise-nya bikin lidah tidak bisa diam) hehehe…
Sembari menyantap hidangan minuman dan makanan kita dapat menikmati pemandangan melalui jendela kaca yang bersih. Kita akan sering melihat pemandangan ladang yang luas yang begitu cantik untuk dilihat. Bila santapan kita sudah habis, maka para pelayan-pelayan menawari kembali apakah mau tambah atau tidak. Penulis merasakan keramahan pelayanan mereka yang membuat penumpang merasa nyaman.
Hal yang mengagetkan penulis adalah, diselang perjalanan yang belum lama tersebut, secara tiba-tiba datang seekor anjing berserta beberapa personil yang menggunakan pakaian bebas. Ternyata mereka adalah tim aparat yang sedang memeriksa semua gerbong kereta (siapa-siapa yang membawa barang yang dilarang bisa dipastikan anjing pelacaknya dapat mengendus dan menemukannya).
Tak lama kemudian, datang kembali para pelayan-pelayan tersebut dengan membawah hidangan santapan utama. Santapan utama disediakan beberapa tipe, ada yang hidangan daging ikan dengan saosnya, dan ada juga menu ala pasta keju-kejuan. Yang sudah pasti setiap hidangan akan mendapatkan roti dan kue buah. Menurut penulis rasa hidangan manu utama ini sedikit tidak akur dengan lidah orang Indonesia, terlihat dari beberapa orang Indonesia yang tidak menghabiskan hidangannya. Berhubung penulis orang dari kampung maka segala hidangan disantap habis hehehe..
Sekitar kurang lebih antara satu jam setengah hingga dua jam, tujuan ke stasion Amsterdam Centraal sudah tiba. Penulis turun tak lupa membawa beberapa bawaan barang seperti tas-tas (koper). Waktu menurunkan penumpang dari stasiun ke stasiun lainnya sangat cepat, hanya disediakan waktu 2 hingga 3 menit saja. Maka sebagai penumpang harus bergegas cepat.
Sekarang penulis sudah berada di Belanda tepatnya di kota Amsterdam, begitu cepat hanya kelang 2 jam saja sudah berpindah negara dari Paris ke Belanda. Perjalanan penulis dilanjutkan.
Persentase penumpang transportasi kereta Thalys:
Paris-Brussels: 55,6%
Paris-Belgia (di luar Brussels): 8,9%
Paris-Belgia-Belanda: 21,3%
Paris-Belgia-Jerman: 11,8%
Lain-lain: 2,4%
52% penumpang dari pasar rekreasi, 48% penumpang dari pasar bisnis.

0 komentar:

Post a Comment