Pada tulang-belulang manusia purba, peneliti bisa menemukan bekas
serbuk sari. Hal ini menunjukkan bahwa pada zaman dahulu, manusia purba
telah merayakan kematian menggunakan bunga. Terinspirasi oleh hubungan
antara tulang belulang dan bunga, seniman Jepang Hideki Tokushige
menggunakan tulang hewan untuk membuat berbagai macam bunga.
Manusia telah membuat lukisan, patung sejak lebih dari 70.000 tahun
yang lalu. Hubungan manusia dengan tulang juga setua itu. Semua benda di
sekitar kita bisa ditelusuri hingga ke tulang," ungkap Tokushige,
seperti dilansir oleh Oddity Central (04/06).
Mengaku terinspirasi oleh siklus hidup dan mati, serta hubungan
tulang dengan bunga, Tokushige membuat rangkaian bunga dari tulang yang
disebutnya Honebana atau bunga tulang.
Semua ini bermula ketika Tokushige menemukan mayat rakun di tengah
jalan. Alih-alih membuangnya, Tokushige membawanya pulang dan mengambil
tulangnya. Kemudian, dia menggunakan tulang tersebut sebagai media karya
seni. Karena memiliki basic dalam bidang seni foto, seniman asal Jepang
ini kemudian merangkai tulang menjadi bentuk bunga. Uniknya, rangkaian
bunga dari tulang itu terlihat cantik.
"Kita telah lama tak berhubungan dengan tulang. Padahal nantinya kita
akan menjadi tulang dan kembali ke bumi. Dengan menggunakan tulang
sebagai karya seni mungkin kita bisa menghayati kembali siklus
kehidupan," ungkapnya.
Setelah memotret rangkaian bunga hasil karyanya, Tokushige kemudian
mengubur kembali tulang-belulang hewan tersebut. Penasaran dengan karya
seni rangkaian bunga yang terbuat dari tulang hewan? Lihat hasil karya
menakjubkan milik Tokushige di bawah sini!
[kun]
0 komentar:
Post a Comment