Dalam banyak kepercayaan, orang yang meninggal tak wajar seringkali
dikaitkan dengan roh penasaran. Karena itu harus dilakukan ritual
tertentu agar arwah yang gentayangan tidak mengganggu. Ritual inilah
yang disebut Maschalismos, sudah adak sejak jaman Yunani kuno.
Maschalismos banyak ragamnya sesuai kepercayaan masyarakat setempat di wilayah tertentu. Salah satu metode umum dalam Maschalismos kuno adalah memotong kaki, tangan, telinga, hidung atau bagian tubuh lainnya, lalu bagian-bagian tubuh yang dipotong itu kemudian diikatkan di bawah ketiak.
Maschalismos banyak ragamnya sesuai kepercayaan masyarakat setempat di wilayah tertentu. Salah satu metode umum dalam Maschalismos kuno adalah memotong kaki, tangan, telinga, hidung atau bagian tubuh lainnya, lalu bagian-bagian tubuh yang dipotong itu kemudian diikatkan di bawah ketiak.
Terkadang Maschalismos dikategorikan lagi sesuai penyebab kematiannya.
Misalnya saja di beberapa daerah di Eropa, bila meninggal karena bunuh
diri akan dikuburkan dengan tubuh terbalik. Konon, jaman dulu lebih
ekstrim. Sebelum dikubur, hatinya ditancap pancang, atau kepalanya
dipotong, lalu diletakkan di antara dua kakinya. Praktek kuno ini juga
masih dipraktekkan di banyak daerah di pedalaman Inggris dengan membuat
kaki mayat diikat jadi satu begitu juga jari-jarinya.
Lain ladang lain belalang. Suku-suku Indian Amerika akan memotong telapak setiap orang yang tewas terkena petir. Sementara di Afrika, ritual Maschalismos dilakukan dengan menggorok otot-otot dan sumsum tulang belakang orang mati.
Perlakuan suku Aborigin di Australia terhadap orang yang meninggal tak wajar cukup mengerikan. Tulangnya dipukul dengan tongkat hingga patah dan remuk, lalu diisi dengan batu.
Selain di Negara negara tersebut, Maschalismos juga dilakukan di banyak daerah seluruh dunia, meski dengan cara-cara berbeda. Namun intinya adalah mencegah roh orang mati itu menjadi hidup lagi atau menjadi hantu gentayangan. Bagaimana dengan Indonesia, ada yang punya cerita?
Lain ladang lain belalang. Suku-suku Indian Amerika akan memotong telapak setiap orang yang tewas terkena petir. Sementara di Afrika, ritual Maschalismos dilakukan dengan menggorok otot-otot dan sumsum tulang belakang orang mati.
Perlakuan suku Aborigin di Australia terhadap orang yang meninggal tak wajar cukup mengerikan. Tulangnya dipukul dengan tongkat hingga patah dan remuk, lalu diisi dengan batu.
Selain di Negara negara tersebut, Maschalismos juga dilakukan di banyak daerah seluruh dunia, meski dengan cara-cara berbeda. Namun intinya adalah mencegah roh orang mati itu menjadi hidup lagi atau menjadi hantu gentayangan. Bagaimana dengan Indonesia, ada yang punya cerita?
0 komentar:
Post a Comment