Breaking News
Loading...
Wednesday, 4 December 2013

Info Post
Di warung-warung makan, seperti warteg misalnya, sering terlihat kantong plastik berisi air digantung di atas etalase. Awalnya banyak teman yang menyebar mitos, plastik air itu sebagai jimat atau penglaris supaya usaha makin laku.

Namun begitu ditanyakan langsung pada pemilik warung, mereka tertawa dan bilang sebenarnya fungsi plastik air itu untuk mengusir lalat. Loh, bagaimana cara mengusirnya?

 
 
 
Lalat memiliki konstruksi mata yang unik, yakni mata majemuk yang menempati sebagian besar kepalanya dan juga tiga mata di antara dua mata majemuk. Karena mata majemuknya ini, lalat juga memiliki kesadaran sensorik yang sangat baik dan kemampuan manuver udara yang cekatan. Inilah penyebab mengapa lalat sangat sulit dipukul.

Mata lalat terdiri dari sepasang mata besar kompleks. Setiap mata kompleks tersebut terdiri dari 3000 sampai 6000 mata sederhana. Lalat tidak dapat memusatkan perhatian pada sebuah objek tertentu di lingkungan sekitarnya, tapi lalat justru memiliki pandangan hampir menuju ke segala arah.

Selain itu, lalat juga memiliki tiga mata tambahan sederhana yang disebut ocelli. Ocelli ini terletak diantara dua mata majemuk. Fungsi kerjanya mirip kompas, dengan mata ini lalat dapat mengetahui arah terbangnya. Ocelli dapat bekerja maksimal di daerah yang diterangi sinar matahari.

 
 
Ketika kantung plastik berisi air digantung, air akan membiaskan cahaya. Cahaya yang datang akan dibelokkan saat cahaya tersebut melewati air. Dengan demikian bayangan yang muncul juga akan bergeser dari letak objek sebenarnya.

 Pembiasan ini yang mendasari penggunaan kantong plastik air. Pembiasan terjadi ketika objek yang jelas atau buram, seperti sepotong kaca atau kantong air mengubah arah dan kecepatan cahaya. Ilusi optik ini yang diharapkan dapat membuat bingung lalat sehingga terbang menjauh.

Mengusir lalat dengan cara ini memang cukup efektif karena tidak membutuhkan banyak biaya dan tenaga, juga tidak perlu membunuh lalat.










Sumber:
sains

0 komentar:

Post a Comment