Teori yang selama ini digunakan dan dipercaya adalah dinosaurus dan
makhluk hidup di eranya musnah karena hantaman asteroid, namun analisis
terbaru katakan komet-lah yang membunuh hewan-hewan itu semua.
Sebuah penelitian yang mengambil tempat analisis di kawah Chicxulub, Meksiko, mengemukakan suatu hipotesa baru akan musnahnya dinosaurus sekitar 65 juta tahun lalu.
Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan mencoba menganalisis kawah yang berdiameter sejauh 112 mil tersebut bukanlah disebabkan oleh tumbukan asteroid atau meteroit pada zaman dahulu, melainkan sebuah komet.
Clevelandleader (24/03) melansir bahwa dalam teori sebelumnya, sebuah asteroid besarlah yang menabrak bumi dan mengakibatkan terbentuknya kawah tersebut.
Hal tersebut dibuktikan dengan terdapatnya sendimen di kawah tersebut yang memiliki tingkat elemen iridium tinggi.
Elemen iridium ini biasa disebut juga dengan nama Cretaceous-Paleogene (K-Pg) yang diperkirakan ada bersamaan dengan awal pembentukan bumi.
Namun, setelah diteliti lebih lanjut, ternyata tingkat iridium tersebut masih ambigu dan patut dipertanyakan. Terlebih lagi, para peneliti tidak begitu yakin apabila sebuah asteroid dapat menciptakan kawah dengan seluas itu.
Menurut kalkulasi mereka, hanya obyek luar angkasa dengan kecepatan luar biasalah yang dapat menciptakan cetakan kawah seperti itu, walaupun ukurannya tidak sebesar asteroid.
Jason Moore, seorang Paleoecologist dari Dartmouth College, New Hampshire, mengungkapkan, "Kawah tersebut tercipta karena tumbukan benda luar angkasa yang memiliki energi luar biasa namun ukurannya lebih kecil dari batuan angkasa. Kita memprediksikan benda tersebut adalah komet."
Komet adalah suatu bola yang di dalamnya terkandung unsur es, debu dan partikel bebatuan. Benda langit satu ini lebih kecil dibandingkan dengan asteroid.
Komet juga memiliki garis edar sendiri dan selalu meninggalkan jejak ekor dalam setiap lintasannya. Perbedaan yang paling mendasar adalah komet memiliki kecepatan lintas yang lebih dibandingkan dengan asteroid.
Walaupun hipotesa tersebut masih diperdebatkan dan masih banyak yang mengatakan bahwa asteroid-lah yang membunuh dinosaurus, namun komet juga masuk sebagai 'tersangka' utamanya.
Secara logika, cekungan alami akan terbentuk apabila ada suatu benturan dari luar dengan energi dan kecepatan yang luar biasa. Sebuah benda yang besar tidak selalu dapat menghasilkan cekungan apabila membentur suatu permukaan.
Sebuah penelitian yang mengambil tempat analisis di kawah Chicxulub, Meksiko, mengemukakan suatu hipotesa baru akan musnahnya dinosaurus sekitar 65 juta tahun lalu.
Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan mencoba menganalisis kawah yang berdiameter sejauh 112 mil tersebut bukanlah disebabkan oleh tumbukan asteroid atau meteroit pada zaman dahulu, melainkan sebuah komet.
Clevelandleader (24/03) melansir bahwa dalam teori sebelumnya, sebuah asteroid besarlah yang menabrak bumi dan mengakibatkan terbentuknya kawah tersebut.
Hal tersebut dibuktikan dengan terdapatnya sendimen di kawah tersebut yang memiliki tingkat elemen iridium tinggi.
Elemen iridium ini biasa disebut juga dengan nama Cretaceous-Paleogene (K-Pg) yang diperkirakan ada bersamaan dengan awal pembentukan bumi.
Namun, setelah diteliti lebih lanjut, ternyata tingkat iridium tersebut masih ambigu dan patut dipertanyakan. Terlebih lagi, para peneliti tidak begitu yakin apabila sebuah asteroid dapat menciptakan kawah dengan seluas itu.
Menurut kalkulasi mereka, hanya obyek luar angkasa dengan kecepatan luar biasalah yang dapat menciptakan cetakan kawah seperti itu, walaupun ukurannya tidak sebesar asteroid.
Jason Moore, seorang Paleoecologist dari Dartmouth College, New Hampshire, mengungkapkan, "Kawah tersebut tercipta karena tumbukan benda luar angkasa yang memiliki energi luar biasa namun ukurannya lebih kecil dari batuan angkasa. Kita memprediksikan benda tersebut adalah komet."
Komet adalah suatu bola yang di dalamnya terkandung unsur es, debu dan partikel bebatuan. Benda langit satu ini lebih kecil dibandingkan dengan asteroid.
Komet juga memiliki garis edar sendiri dan selalu meninggalkan jejak ekor dalam setiap lintasannya. Perbedaan yang paling mendasar adalah komet memiliki kecepatan lintas yang lebih dibandingkan dengan asteroid.
Walaupun hipotesa tersebut masih diperdebatkan dan masih banyak yang mengatakan bahwa asteroid-lah yang membunuh dinosaurus, namun komet juga masuk sebagai 'tersangka' utamanya.
Secara logika, cekungan alami akan terbentuk apabila ada suatu benturan dari luar dengan energi dan kecepatan yang luar biasa. Sebuah benda yang besar tidak selalu dapat menghasilkan cekungan apabila membentur suatu permukaan.
0 komentar:
Post a Comment