Pembentukan sel pada makhluk hidup, merupakan hasil dari interaksi yang dinamis dan rumit, antara berbagai jenis sel, setelah melewati berbagai proses. Agar interaksi ini bisa efektif, maka diperlukan unsur pokok yang bisa mensenyawakan berbagai sel, sehingga proses kehidupannya bisa terus berkembang. Unsur pokok yang dimaksud adalah air. Karenanya, air mempunyai peranan teramat penting dalam kehidupan di dunia ini.
Air mengisi sekitar 90 persen dari kandungan zat protoplasma yang
merupakan zat pembentuk sel. Sebagaimana ia merupakan unsur penting
dalam pembentukan sel-sel hidup yang terdapat dalam tubuh manusia. Ia
merupakan medium yang bisa mengaktifkan enzim dan protein dan
seterusnya.
Keberadaan air juga penting bagi proses pencernaan makanan yang
masuk ke dalam tubuh manusia, dengan merubahnya menjadi zat-zat yang
lunak, sehingga sel-sel tubuh bisa meresap dan mengambil manfaatnya.
Proses perubahan makanan dalam tubuh manusia, tahapannya terjadi sebagaimana berikut ini:
Proses perubahan makanan dalam tubuh manusia, tahapannya terjadi sebagaimana berikut ini:
- Zat karbohidrat berubah menjadi zat gula yang mudah dicerna dengan perantaraan enzym pelarut gula dan air. Sehingga terbentuk glukosa sebagai unsur penting bagi sel tubuh dalam menghasikan energi yang dibutuhkannya untuk tetap hidup.
- Zat lemak dengan perantaan enzym pelarut lemak dan air yang tersedia, berubah menjadi zat yang lebih sederhana dan mudah dicerna yang disebut dengan ‘asam lemak’.
- Zat protein berubah menjadi asam amenia yang mempunyai struktur lebih sederhana sehingga mudah untuk dicerna oleh tubuh. Dan dalam prosesnya, air memiliki peranan penting.
Selain untuk kegunaan yang dijelaskan di atas, air juga merupakan
unsur pokok dalam perubahan berbagai macam zat, seperti perubahan
karbohidrat menjadi protein atau sebaliknya. Sebagaimana air juga
termasuk unsur penting dalam pembentukan hormon dan enzym dan berbagai
zat yang dikeluarkan dari tubuh.
Dalam tumbuh-tumbuhan, air merupakan unsur penting dalam proses
asimilasi khlorofil (butir hijau daun) yang merupakan proses penting
bagi keberlangsungan kehidupan tumbuh-tumbuhan. Dengan menggunakan
akarnya, tumbuh-tumbuhan menyerap air yang ada di dalam tanah, untuk
disebarkan kepada semua batangnya sehingga menghidupkan semua sel yang
ada.
Di samping itu, air juga dibawa ke daun yang merupakan pusat
penyediaan makanan bagi tumbuh-tumbuhan di mana dalam daun
tumbuh-tumbuhan terdapat khlorofil. Dengan bantuan sinar matahari yang
diserap oleh daun dan karbon dioksida yang diserap oleh pori-porinya
dari udara, maka proses asimilasi khlorofil berlangsung sempurna dalam
memberikan energi yang dibutuhkan tumbuh-tumbuhan agar bisa hidup.
Selanjutnya, fungsi air tidak hanya berlaku dalam membantu proses pertumbuhan dan perubahan berbagai zat saja. Dalam tubuh manusia, air juga merupakan unsur penting dalam menjaga keseimbangan temperatur sel-sel tubuh.
Air yang dikeluarkan oleh tubuh berfungsi untuk menurunkan dan menyeimbangkan panasnya. Sebaliknya, jika tubuh kekurangan cairan, maka hal itu pun akan mengakibatkan gangguan pada proses pertumbuhan tubuh, di mana tubuh mengalami disfungsi pada sebagian sel dan organnya.
Pengetahuan tentang peranan penting yang dimiliki air, didapatkan
para ilmuwan setelah melalui proses penelitian dan pengamatan yang
dilakukan berulang kali dengan menggunakan bantuan teknologi tinggkat
tinggi.
Namun jika kita melihat ke dalam Alquran, maka kita akan mendapatkan bahwa Alquran telah memberikan petunjuknya semenjak 14 abad yang lalu. Allah SWT berfirman:
Namun jika kita melihat ke dalam Alquran, maka kita akan mendapatkan bahwa Alquran telah memberikan petunjuknya semenjak 14 abad yang lalu. Allah SWT berfirman:
"Dan dari air, Kami jadikan segala sesuatu yang hidup." (QS Al-Anbiya': 30)
Ungkapan Alquran dengan menggunakan kata ‘min’ yang memiliki
pengertian ‘sebagian’ (juz'iyyah), merupakan pilihan kata yang tepat,
untuk menunjukkan bahwa air merupakan salah satu unsur terpenting bagi
keberlangsungan seluruh makhluk hidup. (Ensiklopedi Petunjuk Sains dalam Al-Qur'an dan Sunnah/DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal/rol)
0 komentar:
Post a Comment