Rasulullah SAW selalu memakai siwak, dan beliau telah berwasiat untuk memakai siwak dalam beberapa haditsnya, di antaranya:
Dari Abu Hurairah RA, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda,
"Kalaulah aku tidak memberatkan terhadap umatku—atau manusia seluruhnya—maka aku perintahkan mereka untuk memakai siwak setiap shalat." (HR Bukhari-Muslim)
Dari Aisyah RA, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda,
"Siwak adalah pembersih mulut dan membuat ridha Tuhan." (HR Nasa`i dan Ibnu Khuzaimah)
Inilah yang diucapkan oleh Rasulullah SAW sejak 14 abad silam. Akan
tetapi apa yang ditemukan oleh penilitian-penelitian kedokteran yang
berkenaan dengan tanaman tentang siwak di abad 20 ini?
Penelitian kedokteran yang berkenaan dengan tanaman telah menemukan
bahwa siwak mengandung unsur-unsur pencegah penyakit kanker.
Sebagaimana pada siwak jenis India yang terbukti secara ilmiyah
mengandung minyak yang bekerja menjaga gusi dari radang, bahkan menjadi
penawar gusi yang terserang radang.
Berdasarkan manfaat siwak ini banyak perusahaan-perusahaan yang
mencampurkan olahan siwak dalam pasta gigi agar bekerja untuk pencegahan
atau pengobatan radang gusi.
Juga siwak merupakan unsur yang mencegah gigi dari pembusukan
secara sempurna. Dan mayoritas penduduk asli daratan Barat Afrika dan
sebagian kawasan Asia Tenggara memakai siwak, sehingga mereka tidak
pernah terserang penyakit pembusukan gigi atau radang gusi.
Lalu apa yang kita katakan setelah ini? Apakah Muhammad SAW seorang
dokter spesialis ramuan tumbuhan atau spesialis mulut dan gigi atau
ilmu farmasi? Seorang yang "ummi" tidak mampu membaca dan menulis telah
berkata demikian sejak 14 abad yang silam.
0 komentar:
Post a Comment