Menghitung dengan cepat sering menjadi momok bagi siapa saja. Namun,
dengan sedikit terapi berbahaya, kemampuan ini ternyata bisa dipelajari
dengan cepat.
Seperti yang dilansir oleh The Telegraph (16/5), baru saja para
peneliti berhasil menemukan sebuah metode baru dalam mempercepat kerja
otak untuk merespon berbagai persoalan matematika. Caranya cukup
ekstrem, yaitu dengan memberikan otak sedikit kejutan listrik.
Hal ini dibuktikan dengan sebuah penelitian terhadap otak para
relawan yang bersedia dijadikan kelinci percobaan. Mereka diukur
kemampuan aritmatikanya selama enam bulan sembari diberikan terapi kejut
listrik yang tak berbahaya di kepala.
Pemberian kejutan listrik ini pun dibeda-bedakan dari besaran dan
jangka waktu terapinya. Ada yang menerima kejutan listrik dengan
kekuatan setara baterai AA selama 20 menit sehari selama lima hari,
mampu mempercepat kinerja otak mereka hingga 28 persen.
Sayangnya, peningkatan ini sendiri terjadi tidak secara permanen.
Tercatat, hanya dalam waktu enam bulan saja performa otak dalam
menghitung sudah kembali seperti keadaan normal sebelum diberi kejutan
listrik.
Meski begitu, para peneliti dari University of Oxford percaya bahwa
penelitian ini bisa diterapkan untuk mereka yang kesulitan dalam
mengerjakan berbagai problem seputar matematika. Contohnya saja, mereka
yang menderita kelainan diskalkulia, sebuah penyakit mirip disleksia.
Selain itu, bisa dipastikan pula bahwa terapi ini sangat aman untuk
diterakpan. Asalkan, harus dengan pengawasan orang yang benar-benar ahli
di bidang ini.
"Jumlah listrik yang kami setrumkan sangat kecil dan tak menyakitkan.
Sebagian besar bahkan bertanya apakah alat yang kami berikan kepada
mereka rusak atau tidak bekerja karena mereka tidak merasakan apapun,"
terang Dr Roi Cohen Kadosh, pemimpin penelitian.
0 komentar:
Post a Comment