Kabarnya, Pakistan telah memblokir YouTube, Facebook, dan Twitter karena penayangan yang dianggap melecehkan agama.
Dikutip dari Cnet (10/6), pemerintah Pakistan telah memblokir YouTube sejak 9 bulan lalu hingga sekarang akibat penayangan video yang menghina Nabi Muhammad, yaitu 'Innocence of Muslims'.
Di Indonesia sendiri, fenomena jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan lainnya seakan menjamur dan berkembang pesat. Penggunanya seakan dimanjakan dengan fitur-fitur canggih yang ditawarkan.
Bahkan sebagian dari mereka kecanduan Facebook dan juga Twitter atau jejaring sosial lainnya hingga rasanya jika tidak mengakses dalam sehari saja akan rugi. Banyak di antara mereka menggandrungi sampai mengupdate status dari bangun pagi, di kamar mandi, kantor, kelas, mall, kendaraan, dan sebagainya.
Seperti pemberitaan yang sebelumnya, Facebook bahkan seakan dianggap sebagai 'Tuhan' karena dampak dari tingginya intensitas mengakses jejaring sosial. Juga ada teori yang dikatakan bahwa kecenderungan mengakses jejaring sosial yang terlalu tinggi akan berdampak pada pencitraan yang rentan dengan ajang kesombongan.
Apabila dikaitkan fenomena jejaring sosial di Indonesia dengan kasus yang ada di Pakistan, bagaimana nasib pengguna Facebook, Twitter, dan YouTube?
Jika peraturan yang diberlakukan pemerintah Pakistan juga diterapkan di Indonesia, bisa jadi aksi protes juga akan mengiringi keputusan tersebut. Seperti yang diketahui dari data statistik bulan April 2013 lalu, jumlah pengguna Facebook di Indonesia mencapai 48.134.040 orang. Jumlah tersebut membuat Indonesia menjadi negara dengan jumlah terbanyak keempat di bawah Amerika Serikat, Brazil, dan India.
Kemungkinan akan ada protes keras yang dilakukan oleh anak muda kebanyakan pengguna Facebook di tanah air yang mengatakan tidak setuju dengan pemblokiran tersebut. Khususnya bagi mereka yang sudah terlanjur 'kecanduan' dengan jejaring sosial.
Untungnya, hal tersebut tidak terjadi di Indonesia. Hanya saja video yang mencela Nabi Muhammad dalam film 'Innocence of Muslims' telah diblokir, dan YouTube masih dapat diakses di negara ini.
Kira-kira, setujukah Anda jika Facebook, Twitter, dan YouTube diblokir di Indonesia?
Dikutip dari Cnet (10/6), pemerintah Pakistan telah memblokir YouTube sejak 9 bulan lalu hingga sekarang akibat penayangan video yang menghina Nabi Muhammad, yaitu 'Innocence of Muslims'.
Di Indonesia sendiri, fenomena jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan lainnya seakan menjamur dan berkembang pesat. Penggunanya seakan dimanjakan dengan fitur-fitur canggih yang ditawarkan.
Bahkan sebagian dari mereka kecanduan Facebook dan juga Twitter atau jejaring sosial lainnya hingga rasanya jika tidak mengakses dalam sehari saja akan rugi. Banyak di antara mereka menggandrungi sampai mengupdate status dari bangun pagi, di kamar mandi, kantor, kelas, mall, kendaraan, dan sebagainya.
Seperti pemberitaan yang sebelumnya, Facebook bahkan seakan dianggap sebagai 'Tuhan' karena dampak dari tingginya intensitas mengakses jejaring sosial. Juga ada teori yang dikatakan bahwa kecenderungan mengakses jejaring sosial yang terlalu tinggi akan berdampak pada pencitraan yang rentan dengan ajang kesombongan.
Apabila dikaitkan fenomena jejaring sosial di Indonesia dengan kasus yang ada di Pakistan, bagaimana nasib pengguna Facebook, Twitter, dan YouTube?
Jika peraturan yang diberlakukan pemerintah Pakistan juga diterapkan di Indonesia, bisa jadi aksi protes juga akan mengiringi keputusan tersebut. Seperti yang diketahui dari data statistik bulan April 2013 lalu, jumlah pengguna Facebook di Indonesia mencapai 48.134.040 orang. Jumlah tersebut membuat Indonesia menjadi negara dengan jumlah terbanyak keempat di bawah Amerika Serikat, Brazil, dan India.
Kemungkinan akan ada protes keras yang dilakukan oleh anak muda kebanyakan pengguna Facebook di tanah air yang mengatakan tidak setuju dengan pemblokiran tersebut. Khususnya bagi mereka yang sudah terlanjur 'kecanduan' dengan jejaring sosial.
Untungnya, hal tersebut tidak terjadi di Indonesia. Hanya saja video yang mencela Nabi Muhammad dalam film 'Innocence of Muslims' telah diblokir, dan YouTube masih dapat diakses di negara ini.
Kira-kira, setujukah Anda jika Facebook, Twitter, dan YouTube diblokir di Indonesia?
0 komentar:
Post a Comment