Breaking News
Loading...
Friday 21 June 2013

Info Post

Salahsatu tanda di antara sekian banyak tanda mengenai datangnya hari akhir adalah semakin singkatnya waktu. Meskipun sedari awal penciptaan hingga kini, waktu yang ada tetap 24 jam. Namun, waktu yang ada terasa semakin singkat. Seakan baru masuk SD kemarin, sekarang sudah bercucu, dan lain sejenisnya.
 
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA berkata, Nabi Saw. Bersabda,
“Tidak terjadi hari kiamat dan sehingga dihilangkannya ilmu, banyak gempa bumi, masa semakin berdekatan (terasa singkat), banyak terjadi fitnah, dan banyak pembunuhan,” (HR. Al-Bukhari no.1036).
 
Dari Sa’d bin Sa’id al-Anshari dari Anas bin Malik RA, bahwasanya ia berkata, Rasulullah Saw. Bersabda,
“Tidak akan terjadi hari Kiamat sebelum sampai zaman itu menjadi saling berdekatan. Maka satu tahun seperti satu bulan, satu bulan seperti satu Jum‘at (pekan) dan satu Jum‘at seperti satu hari dan satu hari seperti satu jam dan satu jam seperti nyala api (hanya sekejap),” (HR. Ahmad bin Hambal rahimahullah dalam Musnadnya no.10956, dan At-Tirmidzi dalam al-Jami’ish shahih Sunan at-Tirmidzi no.2332 dari Anas RA dan dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih al-Jaami’ no.7422).
 
Seorang cendikiawan Muslim, Harun Yahya. Menuturkan, bahwa saat ini waktu memang terasa berputar lebih cepat. Perjalanan yang dulu berlangsung beberapa bulan, kini dapat dilakukan dalam beberapa jam. “Dengan perbandingan yang lebih aman, lebih mudah, dan format yang lebih nyaman” Ujar Harun Yahya.
 
Tak cuma itu, komunikasi yang dulu membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk menjangkau wilayah antar benua, saat ini dapat dilakukan hanya dalam hitungan detik melalui internet dan teknologi komunikasi lainnya. Selain itu, papar Harun Yahya, tugas sehari-hari seperti membersihkan, memasak, penitipan anak, pemeliharaan, dan belanja tidak lagi mengambil terlalu banyak waktu dengan menggunakan perangkat elektronik yang canggih.
“Pertanda akhir zaman yang telah disebutkan Rasulullah SAW itu secara ilmiah telah terbukti. Waktu semakin singkat,” papar cendekiawan yang memiliki nama asli Adnan Oktar itu.


 
Menurut Harun Yahya, di ruang di antara permukaan bumi dan ionosfer konduktif, terdapat getaran alami. Frekuensi mendasar ini yang juga dikenal sebagai Detak Jantung Dunia, disebut sebagai Resonansi Schumann. “Hal tersebut telah diramalkan secara matematis oleh fisikawan Jerman Winfried R Schuman pada tahun 1952,” tuturnya. 
 
Resonansi Schumann, kata dia, sangat penting karena membungkus bumi. “Dengan demikian terus menjaga alam dan semua bentuk kehidupan di bawah efeknya. Hal ini secara terus menerus diukur oleh pusat penelitian fisika terkemuka di dunia”
 
Pada 1950, Resonansi Schumann diukur pada skala 7.8 hertz. Nilai ini dianggap tetap konstan. Memang sistem komunikasi global militer ini didirikan di atas frekuensi ini. Namun, pada 1980-an, terjadi perubahan tiba-tiba. Sebab, pada tahun itu Resonansi Schumann diukur di atas 11 hertz. “Laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa angka ini bahkan akan meningkat lagi. Perubahan dalam Resonansi Schumann; frekuensi menunjukkan mempercepat waktu” Tuturnya.
 
Dengan demikian, waktu 24 jam terasa seperti 16 jam atau kurang. Ilmu pengetahuan tidak mampu menjelaskan mengapa angka ini mengalami kenaikan, atau faktor yang menyebabkannya meningkat. “Dengan makin singkatnya waktu, pertanda akhir zaman yang diramalkan oleh Nabi Saw. terbukti secara ilmiah saat ini,” ungkap Harun Yahya

0 komentar:

Post a Comment