Bagaimana bila orang yang selama ini saling
menyayangi dengan Anda, perlahan-lahan tak mengenali lagi siapa Anda? Ia
berubah menjadi orang yang seolah-olah tak pernah hadir dalam hidup
Anda.
Hal tersebut pasti sangat menyakitkan. Dan untuk
mencegahnya, bocah 10 tahun ini membuat buku kenangan berisi foto-foto
sang ayah bersama dia dan keluarganya. Sang ayah, Chris Ley, mengalami
Parkinson pada tahun 2011 dan perlahan-lahan, ingatannya pun memudar.
Selama
ini Chris Ley bekerja sebagai perawat di rumah sakit, namun semenjak ia
mengalami stroke, ia malah menjadi orang yang harus dirawat. Melihat
kondisi ayahnya yang makin memburuk ini, anaknya, Joseph, membuat buku
kenangan berisi foto-foto keluarganya untuk sang ayah.
Bocah 10
tahun ini mengatakan bahwa ia ingin memberikan kado yang bisa menyentuh
hati ayahnya, "Aku ingin membuat kejutan untuk ayah. Aku sangat bahagia
dan tak sabar untuk memberikan ini padanya. Kulakukan hal ini untuk
seluruh keluarga kami."
Mengetahui ayahnya mengalami kesulitan
dalam banyak hal sejak sakit, Joseph sering membantu ayahnya bangun saat
terjatuh, mengancingkan pakaiannya, membantunya memotong makanan,
memberikan obat dan membantu beberapa pekerjaan rumah.
Melihat apa
yang dilakukan anaknya, Chris Ley sangat terharu karena tak menyangka
anaknya yang masih sangat kecil bisa melakukan hal yang sangat terpuji
tersebut. "Aku sangat terharu dan terkejut dengan banyak hal baik yang
dilakukan anakku. Ia adalah anak yang sangat baik dan selalu
menolongku," ujarnya.
Chris
Ley juga mengatakan bahwa setiap kegiatan yang ia lakukan bersama
anaknya akan diabadikan dalam sebuah foto. "Aku akan selalu ada di sana
setiap ia mengambil gambar. Penyakitku sudah membaik karena obat, namun
ingatanku akan memudar dan aku ingin melatih otakku agar tidak semakin
memburuk," kata Chris.
Menurut Chris, dengan melihat foto-foto
tersebut, membuatnya ingat siapa dirinya sebelum stroke dan sebelum
mengalami parkinson. Meski ia tahu penyakitnya akan semakin memburuk,
Chris tidak menyerah karena anaknya pun tak menyerah membantunya dalam
mengingat banyak hal dalam hidup.
Dalam menghadapi penyakit yang
berat, dukungan keluarga memang adalah obat. Meski mengemban penyakit
yang mengancam jiwa, namun kehangatan, kasih sayang dan perhatian dari
keluarga adalah salah satu penyembuh paling mujarab.
0 komentar:
Post a Comment