Breaking News
Loading...
Tuesday 2 July 2013

Info Post
“Hingga kini, baik bangkai kapal nelayan Andrea Gail beserta semua awak kapalnya tidak pernah ditemukan.”
Andrea Gail adalah kapal nelayan yang hilang pada saat mencari ikan di laut dan diabadikan kisahnya dalam film “the Perfect Storm” produksi tahun 2000. Kapal nelayan Andrea Gail mempunyai panjang 72 kaki yang dibuat di Panama City, Florida, Amerika pada tahun 1978 dan bernama asli “Miss Penny”.


Andrea Gail tenggelam pada tahun 1991 (replika @ wikipedia)

Peristiwa
Andrea Gail mengarungi perjalanan terakhirnya untuk menangkap ikan Marlin dari kota kecil Gloucester USA, pada 20 September 1991 menuju tebing bawah laut bernama “Grand Banks” (peta lokasi).

Setelah mengalami hasil tangkapan yang kurang begitu memuaskan di Grand Banks tersebut, Kapten Billy Tyne berencana akan mengarungi lautan Atlantik lebih ke arah timur, menuju wilayah lainnya yang kaya ikan bernama “Flemish Cap” (peta lokasi).

Setelah hasil yang tak memuaskan di Grand Banks, kapal nelayan Andrea Gail kembali menjelajah lautan ke Flemish Cap untuk mencari ikan pada tanggal 26 Oktober 1991.

Laporan kontak terakhir dari Andrea Gail sekitar jam 18:00 sore waktu setempat pada tanggal 28 Oktober 1991 setelah pulang dari Flemish Cap.

Kapten Tyne melaporkan kordinatnya terakhirnya pada 44 derajat lintang utara dan 56,4 derajat bujur barat atau sekitar 180 mil (330 km) timur laut dari Pulau Sable. (lihat peta perkiraan posisi terakhir Andrea Gail)


Andrea Gail sailing, departure to Grand Banks

Dia juga melaporkan keadaan tinggi gelombang laut 30 kaki (9 m) dan kecepatan angin diatas 80 knots (148 km/jam).

Pada saat itu memang sedang ada dua buah badai, bernama Hurricane Grace dari arah samudera Atlantik

Dan satunya lagi “iklim seperti badai dan tak wajar” dari daratan Amerika yang akhirnya mereka “bertemu dan menyatu” di tengah laut di wilayah tersebut dan lokasinya dekat dengan mereka saat berlayar mencari ikan.

Pada log radio komunikasi di syah bandar pelabuhan, terdengar Kapten Tyne berteriak pada kontak terakhirnya.

Yang sempat terekam adalah perkataan sang kapten Billy Tyne, “She’s comin’ on boys, and she’s comin’ on strong!”


Captain "Billy" Frank W Tyne. Jr (34 thn)

Badai saat itu dapat menghasilkan gelombang laut setinggi hingga 100 kaki (hampir 30 meter).

Dan ombak tersebut menghempaskan Andrea Gail dan keenam awak kapalnya ditengah laut sekitar Pulau Sable.

Tidak ada laporan atau pesan melalui radio komunikasi maupun faksimil lebih lanjut setelah detik-detik diwaktu tersebut, mengenai suara terakhir sang kapten, skipper Billy Tyne.


Robert F "Bobby" Shatford (30 thn)

Dan tidak ada kapal laut lain yang melaporkan atau mendengar panggilan kemalangan lainnya dari kapten kapal Andrea Gail tersebut.

Maka diputuskanlah oleh syah bandar pelabuhan Gloucester, bahwa pada hari Rabu tanggal 30 Oktober 1991, kapal nelayan Andrea Gail dinyatakan hilang dan karam serta tak diketahui posisi pastinya pada saat terakhir. (lihat peta perkiraan posisi terakhir Andrea Gail)

Spontan, berita duka ini langsung tersebar terutama ke instansi terkait lainnya. Juga ke media TV dan elektronik nasional dan internasional.


Dale L "Murph" Murphy (32 thn)

Dengan respon cepat, maka keesokan harinya setelah badai mulai melemah, sebuah pencarian besar-besaran segera diadakan oleh 106th Rescue Wing dari New York Air National Guard, States Coast Guard dan Canadian Coast Guard.

Pencarian itu mengerahkan lebih dari 200 kapal laut, pesawat dan helikopter beserta ribuan SAR dan tim penyelamat lainnya oleh pemerintah dan berbagai instansi terkait.

Luas kawasan pencarian oleh ketiga tim mencakup wilayah seluas 400.000 km²


David "Sully" Sullivan (29 thn)

Pada tanggal 8 November 1991, Andrea Gail emergency position-indicating radio beacon (EPIRB) ditemukan terhanyut dan mendarat dipantai Pulau Sable.

Awak Kapal
Seluruh awak kapal Andrea Gail pada saat perjalanan terakhir dan hilang ditengah laut oleh badai pada saat itu telah dinyatakan tewas.

Mereka para awak buah kapal tersebut adalah: Captain “Billy” Frank W Tyne. Jr (34 thn), Robert F “Bobby” Shatford (30 thn), Dale L “Murph” Murphy (32 thn), David “Sully” Sullivan (29 thn), Michael “Bugsy” Moran (36 thn), dan Alfred Pierre (32 thn).


Michael "Bugsy" Moran (36 thn)

Sembilan tahun kemudian pada tahun 2000, peristiwa ini diangkat ke sebuah film Holywood yang berjudul “The Perfect Storm”.

Film ini sangat laris di dunia dan masuk ke jajaran box office di Amerika, Eropa dan Asia.

Pada film ini mengisahkan perjalanan para nelayan tersebut disaat mencari ikan ke wilayah tebing bawah laut yang kaya dengan ikan Marlin bernama “Grand Banks“. Namun dalam beberapa hari itu ikan Marlin di Grand Banks tak begitu banyak di dapat.

Oleh karenanya, untuk memperoleh tangkapan yang jauh lebih banyak, mereka harus berlayar lebih jauh lagi ke arah timur dari Grand Banks, ke tengah samudera Atlantik. Disana ada wilayah tebing berbeda lainnya yang bernama “Flemish Cap”.

Benar saja, berton-ton ikan Marlin dengan cepat dan mudah dapat ditangkap di area ini, merekapun bergembira! Dan uang jutaan dollar dari para pembelinya di darat sudah menanti para nelayan tersebut untuk dibarter oleh ikan berton-ton milik mereka.

Tapi disaat hasil tangkapan sedang melimpah-ruah, tiba-tiba terjadi masalah, yaitu rusaknya alat pendingin ikan (freezer) di kapal tersebut.

Untuk menjaga agar ikan tetap segar, mereka harus cepat berlayar ke darat dan harus melalui dua buah badai yang telah menyatu dan berbahaya.

Badai tersebut bernama “Hurricane Grace”, dan satu lagi bukanlah seperti badai biasanya yang berasal dari lautan, namun justru dari daratan Amerika!

Badai kedua dari kutub utara ini terperaturnya sangat-sangat dingin karena berasal dari kutub utara. Begitu dinginnya udara yang dibawa oleh “fenomena badai super dingin” yang aneh tersebut, hingga membuat daerah yang dilaluinya menjadi tak berawan.

Sedangkan badai yang normal seperti “Hurricane Grace” ini, adalah badai yang terdiri dari udara panas di lautan yang membuat air laut menguap. Kemudian udara hangat tersebut bertemu dengan udara dingin dari daratan Amerika.
Pada saat keduanya bertemu, maka akan bersatu dan bercampur dengan pola atau gerakan memutar yang semakin kencang, kemudian terjadilah badai atau dalam bahasa Inggris disebut hurricane.
Namun khusus untuk fenomena yang satu ini, badai Grace akan jauh lebih besar dan berputar jauh lebih cepat akibat adanya “tambahan energi” dari udara yang “sangat-sangat dingin” dan tak biasa dan dibawa oleh badai kedua dari kutub utara, alias “badai aneh” tersebut.

Akhirnya, kedua badai tersebut bertemu dan bersatu, menjadikannya sebuah badai yang memiliki kekuatan super dan sedang bergelora.

Disaat yang sama, lokasi badai besar tersebut ada ditengan atau diantara posisi mereka (Andrea Gail dan ABK) dan daratan.

Maka, hanya ada dua keputusan yang harus mereka ambil. Kembali ke daratan dan pasti menjadi milyuner dengan cara menerjang badai ganas itu, atau menunggu badai reda dan pulang dengan tangan hampa. Bagaimana menurut anda? Mana yang anda pilih?

ABK Andrea Gail dalam film "the Perfect Storm" produksi tahun 2000
Secara demokratis mereka memutuskan untuk kembali berlayar ke Gloucester dan berhadapan dengan dua buah badai ganas yang telah menjadi satu tersebut.

Kota nelayan Gloucester adalah kota nelayan terbesar dan terkenal di Amerika karena para nelayan di kota itu yang memiliki jiwa pemberani.

Sejak dulu, para nelayan di kota tersebut secara turun-temurun sejak ratusan tahun lalu memang sudah terbiasa menerjang badai disaat mencari ikan.

Monumen di kota nelayan Gloucester. Monumen di kota yang terkenal dengan nelayan-nelayan pemberani ini dibuat untuk menghormati para nelayan yang meninggal saat mencari ikan di laut.
Dan selama ini sudah ratusan nelayan meninggal setiap tahunnya sejak berabad-abad lalu di kota nelayan tersebut.

Oleh karenanya, pemerintah setempat membuat sebuah monumen kehormatan untuk para nelayan yang tidak pernah kembali lagi ke keluarganya dan tak ditemukan mayatnya, meninggal dilaut lepas tanpa bekas.

Hingga kini kapal nelayan Andrea Gail beserta semua awak kapalnya juga tidak pernah atau belum ditemukan.

Namun beberapa drum bahan bakar, alat posisi EPIRB (emergency position-indicating radio beacon), jaket pelampung dan beberapa peralatan kapal yang tercecer dipermukaan laut saja yang hingga kini dapat ditemukan.

0 komentar:

Post a Comment