Jack Potter yang hampir menginjak usia seabad, adalah seorang pria
yang dengan setia selalu mengunjungi istrinya yang lebih tua 2 tahun
darinya di sebuah panti di Kent. Usia senja tak membuat pria ini
berhenti mencintai atau menelantarkan sang istri, Phyllis yang berusia
93 tahun dan mengalami demensia.
Dalam keadaan seperti itu,
ingatan sang istri akan memudar dari waktu ke waktu. Oleh karena itu
Jack yang tak ingin ingatan istrinya terenggut, mencoba membantu dengan
menunjukkan foto-foto dan membacakan buku hariannya.
Kisah
cinta yang menua namun tetap manis ini sesungguhnya sangat mirip dengan
sebuah film yang berjudul the Notebook. Dalam film itu menceritakan
tentang seorang wanita yang menderita demensia dan memiliki seorang
pasangan. Agar tak kehilangan ingatannya, ia mencatat semua kejadian
dengan pasangannya dalam buku catatan dan meminta pasangannya untuk
membacakan buku catatan itu ketika ia mulai lupa.
Begitulah yang
dilakukan oleh Jack pada sang istri. Beruntunglah Jack adalah orang yang
selalu mengabadikan momen manisnya bersama Phyllis dalam sebuah
tulisan. Berbeda dengan Jack yang sangat ingat setiap detail
pertemuannya dengan Phyllis, wanita yang lebih tua ini setiap hari
berusaha merespon dan bicara pada suaminya itu.
Meski
tak dikaruniai anak dan hanya hidup berdua, Jack dengan telaten
mendatangi istrinya. Sepanjang hari ia akan dengan rajin membacakan buku
harian dan menunjukkan berbagai foto-foto kenangan bersama sang istri.
Jack selalu merekam apapun lewat foto atau tulisan untuk memelihara
ingatan Phyllis.
Setiap kali Jack akan membawanya kembali ke
kamar, Phyllis akan menggenggam erat lengan Jack lalu memeluknya. Hal
ini memberikan harapan pada Jack bahwa tak ada yang sia-sia dalam segala
usaha yang ia lakukan.
0 komentar:
Post a Comment