Ingin bebas dari stroke? Cobalah bersikap lebih optimistis. Menurut
penelitian terbaru, sikap optimistis mampu menurunkan risiko seseorang
terkena stroke.
Seperti dilansir laman Daily Mail, para peneliti dari University of Michigan melakukan studi terhadap 7.000 pria dan wanita berusia 50 tahun ke atas. Selama 4-5 tahun, para responden menjalani serangkaian tes psikologi. Pada kurun waktu tersebut, peneliti juga mencatat siapa saja di antara para responden yang terkena stroke.
Hasil penelitian menunjukkan, semakin tinggi tujuan hidup seseorang maka semakin rendah risiko mereka terkena stroke. Mereka yang memiliki optimisme tinggi, 73 persen lebih kecil kemungkinannya terserang stroke dibandingkan mereka yang tingkat optimismenya rendah.
"Mempertahankan tujuan dalam hidup tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi dapat meningkatkan kesehatan fisik dan umur panjang," ujar salah seorang peneliti sekaligus psikolog klinis, Eric Kim.
Studi lainnya menunjukkan bahwa suasana hati positif bisa menurunkan kadar hormon stres, kortiso
Seperti dilansir laman Daily Mail, para peneliti dari University of Michigan melakukan studi terhadap 7.000 pria dan wanita berusia 50 tahun ke atas. Selama 4-5 tahun, para responden menjalani serangkaian tes psikologi. Pada kurun waktu tersebut, peneliti juga mencatat siapa saja di antara para responden yang terkena stroke.
Hasil penelitian menunjukkan, semakin tinggi tujuan hidup seseorang maka semakin rendah risiko mereka terkena stroke. Mereka yang memiliki optimisme tinggi, 73 persen lebih kecil kemungkinannya terserang stroke dibandingkan mereka yang tingkat optimismenya rendah.
"Mempertahankan tujuan dalam hidup tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi dapat meningkatkan kesehatan fisik dan umur panjang," ujar salah seorang peneliti sekaligus psikolog klinis, Eric Kim.
Studi lainnya menunjukkan bahwa suasana hati positif bisa menurunkan kadar hormon stres, kortiso
0 komentar:
Post a Comment