Sebuah potret persaudaraan yang mengharukan menghiasi dunia maya
akhir-akhir ini. Nama sepasang saudara Conner dan Cayden Long menjadi
pusat perhatian dunia karena ikatan persaudaraan mereka yang kukuh dan
menyentuh.
Conner adalah anak berusia 9 tahun. Meski masih kecil,
namun hatinya sangat tulus dan menyayangi saudara lelakinya, Cayden yang
berusia tujuh tahun. Namun Cayden tak bisa melakukan banyak hal seperti
yang dilakukan oleh sang kakak. Cayden mengalami cacat otak yang
membuatnya tak bisa berjalan maupun bicara. Awalnya untuk bisa menghibur
Cayden, ia diajak melihat olahraga. Sampai suatu ketika, Conner
memiliki sebuah ide.
Sejak
tahun 2011 lalu, Conner dan Cayden mulai mengikuti olimpiade olahraga,
bersama-sama. Conner berenang sambil membawa adiknya di atas perahu
karet. Conner juga bersepeda sambil membawa kereta di mana Cayden duduk
di belakangnya. Selama 18 bulan, pasangan saudara ini mengikuti lomba
olahraga bersama dan memenangkan lomba itu bersama-sama.
Conner
adalah sosok kakak yang baik dan sangat menyayangi adiknya. Ia memiliki
sorot mata dan pemikiran yang optimis, tak meninggalkan maupun merasa
malu pada adiknya. Ikatan persaudaraan di antara mereka ini mengagumkan
banyak orang di dunia dan menjadikan mereka cover Sports Illustrated
Kids SportsKids di tahun 2012.
Sejak saat itu, langkah sepasang
saudara ini untuk memenangkan berbagai lomba olahraga makin tak
terbendung. Setidaknya mereka sudah memenangkan lebih dari 14 lomba
lari. banyak orang yang menganggap bahwa Conner adalah pahlawan. Namun
anak seusianya tak memikirkan hal tersebut.
Bagi Conner, ini
adalah kesempatan baginya bersama Cayden untuk menikmati serunya hidup
bersama. "Saat kami mengikuti lomba musim ini, Cayden seperti berkata,
'aku sangat senang bisa kembali ke sini. Aku tak percaya harus menunggu
selama itu'," kata Conner sambil memandang wajah adiknya.
Cayden
memang bersenang-senang dengan kakaknya. Sepanjang perlombaan, ia akan
tertawa tergelak di belakang kakaknya. Kadang Cayden terlalu antusias
dan ingin ikut melakukan seperti yang dilakukan kakaknya saat bersepeda.
Hal seperti itu seringkali membuat Conner kaget karena Cayden
membahayakan nyawanya sendiri, namun saat Conner melihat ke arahnya, ia
bisa melihat senyum lebar dan tawa bahagia.
Bisakah
Anda membayangkan kebahagiaan dua bersaudara ini? Meski punya
kekurangan namun mau bekerjasama dan menerima satu sama lain. Merasa
bangga dan saling memiliki satu sama lain sebagai tim dan sebagai
saudara. Mereka tidak bermaksud mencuri perhatian dunia, mereka hanya
ingin bisa menikmati masa kecil bersama.
Sebelumnya kisah serupa
pernah terjadi, yaitu ayah yang termotivasi hidup sehat dan berolahraga
karena sang anak yang cacat otak, bahkan membawa anaknya itu ke manapun
ia berlari. Itupun bukan dilakukannya untuk mencari simpati, melainkan
karena cintanya pada sang anak. Kedua pria beda usia ini memiliki jiwa
yang sama, yaitu sebisa mungkin membahagiakan orang yang mereka cintai.
0 komentar:
Post a Comment